Sahabat MULIA,
Alhamdulillah pada hari Sabtu kemarin, 22 Oktober 2011, pengajian KPMI berlangsung semarak dan khidmat. Acara diawali dengan pelepasan warga KPMI yang akan berangkat haji, yaitu Bu Mahmudah dan Bu Noerlena. kemudian Ust. Umar memimpin pembacaan do'a atas meninggalnya ibu mertua dari Pak Heri, salah satu warga KPMI, dan juga do'a untuk putri dari Bapak Dubes Arif Havas yang sedang berulang tahun. Kemudian, sampailah pada acara inti yaitu penyampaian tausyiah.
Pada kesempatan ini, tausyiah disampaikan oleh Bpk Mustafa Kamal, Anggota DPR RI yang sekaligus ketua Fraksi PKS. Beliau kebetulan berada di Belgia untuk mengunjungi keluarga dan sehari sebelumnya beliau menghadiri International Conference di Leiden, Belanda.
Sahabat MULIA,
Dalam tausyiahnya, beliau mengingatkan bahwa setiap mukmin itu adalah bersaudara. Sesama saudara bukan tidak mungkin terjadi perselisihan atau kesalah-pahaman. Jika terjadi demikian, maka Islam menganjurkan agar kita ber-islah (melakukan perbaikan) dan dengan saling memaafkan.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat nikmat.”
(QS Al Hujurat 10)
(QS Al Hujurat 10)
Dalam kesempatan itu, beliau pun menyampaikan bahwa cukup "tersentuh" dengan sambutan warga KPMI yang akan berangkat haji, yang memohon maaf kepada warga KPMI yang lain, dengan harapan agar "kepergiannya" ke tanah suci benar-benar tenang dan tidak berselimut dosa. Oleh karena itu, beliau sangat menganjurkan agar kita menjadi orang yang pemaaf.
sebagaimana firman Allah :
"........dan hendaklah mereka suka memaafkan dan berlapang dada, tiadakah kamu suka (jika) Allah akan memberi keampunan kepada kamu? Allah adalah Maha Pengampn dan Maha Penyayang."
(QS an-Nur:22)
"........dan hendaklah mereka suka memaafkan dan berlapang dada, tiadakah kamu suka (jika) Allah akan memberi keampunan kepada kamu? Allah adalah Maha Pengampn dan Maha Penyayang."
(QS an-Nur:22)
Sahabat MULIA,
Sebagai sesama saudara, kita pun dianjurkan untuk saling menasehati dalam kebenaran, kebaikan dan kesabaran.
sebagaimana firman Allah :
"Demi masa. Sesungguhya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran."
(QS. Al-Ashr : 1-3)
Kebenaran adalah segala sesuatu yang haq, berasal dari Allah. Kebaikan adalah segala sesuatu yang tidak melanggar aturan Allah, termasuk apa-apa yang diperintahkan/dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kesabaran dalam Islam itu adalah salah satu sifat orang beriman dan tidaklah bermakna suatu kekalahan atau kelemahan. Berdasarkan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 146, dapat disimpulkan bahwa sifat orang yang sabar adalah :
1. Tidak menjadi lemah / مَا وَهَنُوا
2. Tidak patah semangat /مَا ضَعُفُوا
3. Tidak menyerah kepada musuh / مَا اسْتَكَنُوا
Kesabaran itu sendiri tiada batasnya, dan musti harus diupayakan dengan sungguh-sungguh dengan azzam yang kuat dan tawakkal pada Allah.
Dari tausyiah yang disampaikan tersebut, hikmah yang bisa kita ambil adalah bahwa kita sesama muslim itu bersaudara. Maka kita harus berusaha menunaikan hak-hak persaudaraan ini, diantaranya adalah dengan saling memaafkan dan saling menasehati.(ER)
wallohu a'lam
sumber gambar : http://nazratulhusna.wordpress.com